<p>Tradisi Siat Yeh dimaknai sebagai tradisi yang mempertemukan dua sumber Tirta atau mata air di Desa Adat Jimbaran.<br /> <br /> Pertama pantai Suwung (air rawa) yang berada di timur dan yang kedua pantai Segara yang berada di barat.<br /> <br /> Mengutip situs Dinas Budaya Provinsi Bali, tradisi ini dilaksanakan sehari setelah hari Raya Nyepi oleh masyarakat adat Jimbaran, terkhusus di Banjar Teba.<br /> <br /> Menurut situs Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Kemdikbud, setelah seharian penuh masyarakat Desa Adat Jimbaran melaksanakan Catur Brata Penyepian, keesokannya masyarakat berkumpul di Pura ulun Siwi bersama anak-anak dan melaksanakan kegiatan makecel-kecelan (main air).<br /> <br /> Pada acara mekecel-kecelan (main air), anak-anak muda dibagi menjadi dua kelompok. Sebagian akan main ke timur, yaitu Suwung (rawa) dan sebagian lainnya ke barat yaitu pantai segara.<br /> <br /> Di laut dan rawa, mereka saling menyiramkan air antara satu kelompok dan kelompok yang lain.<br /> <br /> Kata "siat" berarti perang, merupakan makna yang pada hakekatnya manusia dalam kehidupan kesehariannya sebenarnya selalu berperang dengan dirinya sendiri antara keinginan baik dan tidak baik.<br /> <br /> Sementara "yeh" adalah air yang merupakan sumber kehidupan manusia, sehingga sumber air harus selalu dijaga dan dihormati.<br /> <br /> Oleh sebab itu, menurut kepercayaan masyarakat setempat dengan menjaga kedua sumber air ini, masyarakat bisa mendapat kemakmuran.<br />  </p>
Tradisi Siat Yeh di Desa Adat Jimbaran
11 May 2023